Framenews id, Buol – Angka stunting di Kabupaten Buol kembali menuai sorotan setelah data terbaru menunjukkan lonjakan dari tahun sebelumnya.
Data Survey SSGI terakhir, prevalensi stunting mencapai 36,6 persen, tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 30,0 persen.
Kenaikan ini menuai sorotan terhadap efektivitas program Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang gagal memenuhi target penurunan sebesar 14 persen yang mereka gaungkan pada 2024.
Ketua Fraksi NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buol, Muh. Ikbal A. Ibrahim, menilai kondisi tersebut sebagai kegagalan serius dan meminta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja TPPS
Dirinya menyebut bahwa lonjakan angka ini menandakan lemahnya komitmen serta pengawasan program oleh pemerintah daerah, khusunya dalam setahun belakangan.
“Setiap tahun anggaran dialokasikan untuk penanganan stunting. Tapi faktanya, angka justru meningkat. Ini bukti bahwa program yang berjalan belum efektif, dan patut dipertanyakan komitmen serta pelaksanaannya,” tegas Ikbal, Jumat (13/6/2025).
Menurut Ikbal, stunting bukan sekadar soal statistik, melainkan persoalan besar yang mengancam kualitas sumber daya manusia dan masa depan daerah.
“Mustahil kita bicara pembangunan dan kesejahteraan jika anak-anak kita masih mengalami stunting. Ini krisis yang seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah daerah,” ujarnya.
RED
