Palu, FrameNews.id – Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo menyatakan komitmennya mendukung penuh implementasi 9 Program “Berani” yang menjadi arah pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah lima tahun ke depan.
Hal ini disampaikan Bupati Buol saat menghadiri kegiatan Musrenbang RPJMD 2025-2030 Provinsi Sulteng yang digelar di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu, Senin (30/6/2025).
Acara dibuka langsung oleh Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, dan dihadiri Wakil Gubernur Renny A. Lamadjido, para kepala daerah se-Sulteng, dan jajaran Bappeda dari seluruh kabupaten/kota.
Dalam pemaparannya, Gubernur menyoroti pentingnya peningkatan kualitas SDM, terutama lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin langsung bekerja namun belum memiliki keterampilan kerja yang memadai. Gubernur menyebut angka ini mencapai 34 ribu setiap tahun, dan menyarankan agar setiap daerah membangun Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai solusi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Risharyudi mengaku sepakat dan bahkan menyatakan bahwa pembangunan BLK sudah masuk dalam program prioritas 100 Hari Kerja Pemerintah Kabupaten Buol sejak awal masa kepemimpinannya.
“Saya sangat yakin bahwa Sulteng sebagai daerah industri ke depan akan sangat membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan profesional,” kata Bupati yang akrab disapa Bowo Timumun ini.
Bowo menambahkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk menyukseskan seluruh program dalam RPJMD Sulteng, termasuk yang menyasar sektor dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
“Program seperti Berani Cerdas dan Berani Sehat sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi antara provinsi dan kabupaten akan memudahkan implementasinya,” tambahnya.
Menurutnya, RPJMD Provinsi Sulteng sangat sejalan dengan arah pembangunan di tingkat kabupaten, sehingga implementasi bersama bisa mempercepat tercapainya tujuan bersama: Sulteng yang lebih maju dan sejahtera.
Diacara itu, Kabupaten Buol mendapat peringkat pertama Hasil Satuan Pengawas Internal (SPI) dari KPK RI dan Survey Penilaian Integritas (SPI) oleh Inspektorat Sulteng.
RED