FrameNews.id, Buol – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Buol menggelar Ngabuburit Pengawasan tahun 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kedai Asumsi, Minggu (23/03/2025) itu mengangkat tema “Menajamkan Spritualitas Strategi Pengawasan, Pencegahan, Partisipatif, Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Kegiatan ngabuburit ini mengusung konsep pengawasan yang lebih mendalam, berbasis spiritualitas, serta menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga integritas pemilu.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai berbagai strategi pengawasan yang meliputi pencegahan pelanggaran, pengawasan partisipatif, serta penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa pemilihan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Buol, Karianto dalam sambutannya menyampaikan pentingnya spiritualitas dalam menjalankan tugas sebagai pengawas pemilu.
“Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menajamkan niat dan komitmen kita. Dengan mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan keadilan, kita tidak hanya mengawasi dari sisi aturan, tetapi juga dari sisi moralitas dan integritas. Pengawasan yang baik harus berbasis pada kejujuran dan prinsip-prinsip agama yang mengedepankan kebenaran,” ungkapnya.
Kondinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas sekaligus
sebagai Pic Giat Ngabuburit Pengawasan Bawaslu Buol, Moh. Taufik Abdullah mengatakan,
acara ini diwarnai dengan sesi diskusi yang membahas berbagai tantangan dalam pengawasan pemilu, seperti potensi pelanggaran, pentingnya peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif serta bagaimana Bawaslu dapat secara cepat dan tepat menangani sengketa pemilihan.
“Pengawasan partisipatif adalah kunci utama agar pemilu berjalan jujur dan adil. Kami ingin masyarakat lebih terlibat dan ikut serta dalam pengawasan, bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai bagian dari upaya untuk memastikan bahwa pemilu berjalan sesuai dengan harapan bersama,” kata Taufik.
Selain itu, Anggota Bawaslu Kabupaten Buol, Ismajaya juga mensosialisasikan pentingnya pencegahan pelanggaran pemilu sejak dini. Para peserta diberikan pengetahuan mengenai jenis-jenis pelanggaran yang sering terjadi, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya pelanggaran tersebut. Penanganan sengketa pemilihan pun menjadi topik hangat yang disoroti, dengan penekanan pada prosedur yang jelas dan adil dalam menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul selama proses pemilu.
Peserta yang hadir kemudian diberikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan memberi masukan terkait dengan proses pengawasan pemilu maupun pemilihan yang lebih baik.
Kegiatan ini diakhiri dengan buka puasa bersama dan doa bersama. Dengan semangat kebersamaan dan spiritualitas yang tinggi.
Bawaslu Kabupaten Buol berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memastikan proses demorasi yang bersih dan adil. Kegiatan ngabuburit ini menjadi bukti nyata bahwa pengawasan pemilu bukan hanya tentang tugas administratif, tetapi juga tentang tanggung jawab moral untuk menjaga kedaulatan rakyat.
(RED/RAS/*)