Framenews.id, Gorontalo – Polemik pertanggung jawaban laporan keuangan dalam kegiatan pengukuhan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) UNG 2023 diduga bermasalah.
Pengukuhan Mahasiswa PPG Dalam Jabatan yang digelar di Grand Place Convention Center (GPCC) Gorontalo, Kamis 22 Agustus 2024, menuai sorotan negatif dari sekitar 800-an mahasiswa peserta, karena pertanggung jawaban keuangan sepertinya disamarkan oleh pihak panitia.
Dalam WA Group PPG Daljab 2023, seluruh mahasiswa meminta agar panitia dapat transparan dengan penggunaan anggaran yang nilainya hampir 1 Miliar tersebut. Disisi lain mahasiswa juga meminta kejelasan alokasi anggaran yang begitu besar agar opini yang berkembang tidak menjadi liar dan menyudutkan pihak penyelenggara yang memanfaatkan moment pengukuhan ini sebagai ajang seremonial untuk meraup keuntungan pribadi.
Betapa tidak, sebagian besar mahasiswa sampai mengeluh bahkan harus rela meminjam uang demi membayar biaya pengukuhan yang dibebankan oleh panitia untuk mengikuti kegiatan pengukuhan tersebut.
Dikabarkan, biaya yang harus dibayar oleh setiap mahasiswa PPG yang mengikuti pengukuhan secara luring yaitu sebesar Rp.510.000 sedangkan untuk peserta daring dibebankan biaya senilai Rp.310.000.
Sungguh tidak terbayangkan jika anggaran yang terkumpul dari ratusan mahasiswa tersebut, hanya dimanfaatkan oleh panitia untuk mendapatkan keuntungan semata.
Pihak panitia pun dengan sengaja memperlihatkan tindakan tidak terpuji mereka dengan saling tuding dan saling lempar tanggung jawab, sehingga mahasiswa makin curiga ada yang tidak beres dengan penggunaan anggaran yang telah susah payah mereka kumpulkan.
Dalam pesan suara WA Group, peserta meminta agar panitia melalui bendahara yang ditunjuk dapat mengupload rekening koran sehingga bisa terlihat besaran pengeluaran yang telah digunakan oleh panitia pelaksana pengukuhan.
Alih-alih memperlihatkan bukti rekening koran, Herlina Suleman yang merupakan bendahara kegiatan malah berbalik menyalahkan Abdul Rahmat Said sebagai ketua panitia, dengan alasan sengaja menjatuhkan dirinya selaku bendahara.
Aroma mencurigakan kian tercium karena ternyata Herlina sang bendahara tidak mau diajak rapat dengan sekitar 30-an orang panitia lainnya. Herlina berdalih bahwa setiap melakukan transaksi penarikan maupun pengeluaran anggaran, dirinya selalu bersama 6 orang panitia.
“Memang, memang saya akan mempertanggung jawabkan semuanya, karena setiap melakukan penarikan di ATM saya selalu bersama dengan 6 orang panitia lainnya, “ujar Herlina berkelit, dikutip media ini dari pesan suara yang ada di WA Group PPG 2023.
Ironisnya sikap yang ditunjukan oleh pihak panitia khususnya bendahara kegiatan, merupakan cerminan jika ternyata ada dugaan penggunaan anggaran yang sengaja ditutup-tutupi oleh panitia. Olehnya peserta makin menilai bahwa ada yang tidak beres dengan pertanggung jawaban keuangan yang tidak kunjung dipaparkan.
Mirisnya lagi, Herlina yang berjanji ke ratusan peserta untuk segera mengupload rekening koran beserta kwitansi pengeluaran, sampai saat ini belum merealisasikan pernyataannya. Hingga berita ini rilis dan naik tayang, mahasiswa PPG Daljab 2023 masih menunggu jawaban ataupun alasan dari panitia pengukuhan.
Apakah ada mark up pengeluaran atau drama serta indikasi lain yang mewarnai keterlambatan LPJ yang tidak transparan tersebut?
IRF